Novel "Sang Pemimpi" Mengajarkan Arti Penting Sebuah Perjuangan Hidup
Kamis, Desember 24, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Anda pernah membaca buku kedua dari novel tetralogi Laskar Pelangi? Jika belum jangan sampai Anda melewatkannya karena banyak hal yang akan kita dapatkan dari novel karya Andrea Hirata ini. Ketika saya baca novel ini saya langsung membacanya tidak lebih dari dua hari karena saya pun larut dalam cerita tersebut. Inginnya saya selesaikan idak lebih dari satu hari tapi saya sadar ada yang lebih utama dan wajib saya kerjakan. Jika Anda memiliki waktu yang cukup banyak dan jika Anda mau membaca buku ini saya sarankan jangan lebih dari satu hari untuk membacanya. Karena Anda akan kehilangan kadar nuansa dramatis dan sense cerita tersebut. Kedua banyak palajaran dan hikmah yang akan Anda dapatkan, salah satunya pelajaran bagaimana kita harus berjuang dalam hidup. Berjuang untuk bisa memberikan yang terbaik untuk orang lain.

Sebetulnya jika kita kaji masih banyak lagi pelajaran dan manfaat dari buku ini. Pelajaran filosofis, budaya, moral, dan lain-lainnya. Selain itu jika melihat dari segi bahasa tulisan yang ia (Andrea) gunakan sangat indah dan terurai bak bagian-bagian bunga yang di tanggalkan satu persatu hingga ke bagian putiknya. Itu pendapat saya sebagai orang awam terhadap sastra.

Dalam novel kedua tetralogi “Laskar Pelangi” ini isinya banyak menceritakan bagaimana Ikal (tokoh utama dalam novel Laskar Pelangi) sedang mengisi masa-masa remaja ketika masih duduk di bangku SMA. Dalam novel ini pun banyak tokoh-tokoh baru yang belum ada pada novel pertama seperti Arai, Jimbron dan masih banyak tokoh tambahan lainnya. Namun demikian dalam novel ini juga masih dibahas tokoh Mahar dan Lintang walaupun sekilas.

Ada satu hal yang menjadi pertanyaan saya dari novel ini adalah kenapa sosok Arai tidak ditampilkan pada novel pertama “laskar Pelangi”. Padahal dalam novel “sang Pemimpi” diceritakan bahwa Arai sudah bersama-sama Ikal semenjak SD. Tentunya hanya Andrea sebagai pengarang novel ini yang tahu.

Jika Anda akan membaca novel Sang Pemimpi ini jangan lupa juga bahwa The Movie-nya pun sudah diputar dibioskop-bioskop sejak tanggal 17 Desember 2009. Tapi sebelum menonton Filmnya saya sarankan juga membaca novelnya karena Anda akan mendapatkan sesuatu yang tidak Anda dapatkan ketika menonton Filmnya “Sang Pemimpi”. Sekian resensi dari saya semoga bermanfaat. Oya, kalau ada yang punya buku ketiga dan kempatnya yakni “Endensor” dan “Maryamah Karvov” saya boleh pinjam kan? He.. ^_^.


Oleh: Syaiful Rachman
This entry was posted on Kamis, Desember 24, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 25 Desember 2009 pukul 13.14 , Anonim mengatakan...

maksih ya tas infonya...
oya ditunggu juga resensi buku berikutnyta^_^