“Blessing in Disguise” Bak Cambuk yang Membangunkan Jiwa yang sedang Tidur
Senin, Desember 28, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Mereka bilang dalam diam ada bahaigia
Dalam stagnan, dalam kebekuan
Dalam hidup di antara keluarga
Tidak seperti kehidupan tamu dan buronan
Dalam perjalanan di belakang rombongan
Dalam ketenangan dan dalam langkah yang lamban


***


Lembut tapi kuat bak ombak yang menerjang karang. Mungkin itulah perumpamaan kutipan syair di atas. Syair di atas adalah perkatan Al-Qaradhawi dalam buku “Blessing in Disguise” karangan Dr. Khalid ‘Umar al-Disuqi. Buku tersebut adalah buku yang luar biasa bagi saya. Walaupun dalan cover bukunya tidak berlabel “Best Seller” akan tetapi saya yakin semua yang membaca buku ini tidak akan menyesal. Kenapa kawan? Karena saya sendiri pun baru menyadarinya kenapa tidak dari dulu saya baca seluruhnya hingga selesai sejak dulu. Memang sudah menjadi hal yang biasa jika penyesalan selalu diakahir. Namun bagi Anda yang belum mebaca buku ini, tidak ada kata terlambat untuk melangkahkan kaki pergi ke toko buku kemudian mebuka lembar demi lembar dan membaca isi buku ini.

Tahukah kawan? Dalam buku ini Dr Khalid (penulis buku “Blessing in Disguise”) ingin benar-benar meyakinkan pembacanya bahwa diri kita sedang “tertidur”. Dan beliau berusaha membangunkan diri kita yang sedang tertidur itu. Tentunya Anda pasti heran bukan, kenapa disebut “tertidur”? Setelah saya membaca buku ini, saya menyadari bahwa jiwa saya yang gesit, jiwa muda yang penuh enejik, jiwa muda yang penuh cita dan harap, jiwa yang dapat menghasilkan mahakarya untuk dunia dan jiwa yang penuh semangat juang masih tertidur lelap. Mungkin saat ini pun belum “melek” sepenuhnya, jiwa itu masih perlu terus “dicambuk” supaya benar-benar bisa membuka matanya. Ya, memang begitulah yang saya rasakan setelah membaca buku ini. Bagi saya buku ini bak “cambuk yang membangunkan jiwa”.



Saya baru menyadari bahwa saya masih buta melihat dunia dan arti kehidupan. Saya sadar jiwa yang seharusnya membuat mahakarya untuk dunia dan sejarah bagi kehidupan saya sendiri sudah lama tidur dengan terlelap disaat orang lain sudah berada jauh di atas tempat tertinggi. Dan sekarang pun ia belum bangun sepenuhnya, masih banyak aral melintang yang membuat ia sulit untuk dibangunkan perlu usaha lebih keras dan lebih keras lagi untuk mebangunkannya. Bahkan perlu cambuk yang lebih kuat dan lebih tajam lagi supaya ia dapat benar-benar bangun.



Buku “Blessing in Disguise” layak Anda baca. Dalam isi buku tersebut banyak rangkain kata dan untaian kalimat yang akan membuat kita tercengang. Buku tersebut memberikan motivasi, semangat spiritual dan “jazbah” supaya kita dapat bangkit menuju tempat yang lebih baik lagi tempat tertinggi dimana kita dapa mengatakan “I am Champion”. Buku ini layaknya buku motivator lainnya namun kelebihannya adalah isi dan pesan yang ingin disampikan penulis ini dikemas dengan sisi spiritual. Sehingga dapat langsung menuju satu buah daging yang ada di dalam rongga dada kita sehingga benar-benar bisa merasuk dalam jiwa. Selain itu gaya bahasa yang penulis tuangkan dalam bukunya begitu indah merona, lembut tapi kuat bagai ombak, sejuk tapi merobohkan bagai angin badai. Buku ini pantas saya sebut buku motivator penggugah jiwa berkelas sastrawi.



Padat dan berisi. Di balik rangkaian kalimatnya penuh dengan untaian hikmah yang agung. Itulah kelebihan lainya dalam buku ini. Selain itu buku ini juga dilengkapi dengan cerita jenaka khas sufi yang akan sedikit menggelitik jiwa yang sudah lama murung dan khaus akan sesuatu yang “konyol”. Selanjtnya hal lainyang membuat saya kagum adalah pada bagian akhir penulis juga menyertakan doa-doa untuk terhindar dari kesusahan dan berbagai kesulitan lainnya. Sebuah buku yang istimewa dan spirit-UALIS menurut saya. Bacalah kawan maka rasakan apa yang terjadi?


NOTE:
Terimakasih kuucapkan untuk “Kupu-kupu yang sayapnya rapuh namun tetap anggun” yang telah memberikan buku ini dengan tulus dan penuh rasa cinta. Ketulasanmu telah memberikan buku yang istimewa bagi ku. Terimakasih.
Oleh : Syaiful Rachman


Baca Juga Artikel yang Mirip:



This entry was posted on Senin, Desember 28, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: