PIJAR PAGI MASUK WEBSITE www.mataplejar.com
Rabu, November 25, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI

Pijar pagi semakin mengibarkan sayapnya, terbukti setelah sering masuk surat kabar priangan kini pijar pagi masuk ke salah satu situs bonafid yakni www.matapelajar.com. Penasaran? Ingin tahu lebih jauh? silakan Klik DI SINI.

Oleh: Syaiful Rachman Read More..
Kisah Perjuangan Hidup Bu Muslimah - (Sebagai Apresiasi Hari Guru Nasional)
Rabu, November 25, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Postingan ini saya buat sebagai rasa hormat dan bangga saya terhadap semua para "pahlawan tanda jasa" yang ada di tanah ibu pertiwi. sekaligus sebagai bentuk persembahan saya terhadap guru-guru yang sedang memperingati hari isttimewanya yakni hari guru nasioanal yang tepat pada tanggal 25 November 2009. semoga Postingan ini bermanfaat untuk kita semua dan sebagai renungan kepada kita betapa pentingnya arti seorang guru dan betapa berharganya pengorbanan seorang guru. Postingan ini juga saya persembahkan untuk semua guru-guru yang telah mendidik saya guru Madrasah, Pesantren, Guru mengaji, guru SD, SMP, SMA, Dosen dan seluruh guru yang telah memberikan ilmunya kepada saya sehingga penulis bisa seperti sekarang ini. dan khsus untuk kedua orang tua ku "kalian adalah guru terbaik ku".

*********

Namanya tercetak abadi di salah satu buku bestseller di negeri ini - Laskar Pelangi. Tapi Muslimah Hafsari tidak pernah meminta apapun. Bahkan ia lebih memilih meninggalkan pesan, “Kalau kita sudah tinggi, tidak usah disanjung-sanjung. Nanti jatuh ke buminya lebih jauh lagi.”

“Saya sudah tiga puluh tahun lebih berpisah dengan Andrea, sejak dia lulus SD. Baru lima tahun lalu dia main ke rumah, dan saya sempat tidak mengenalinya,” kenang Muslimah.

Baru setelah Andrea menyebutkan nama teman-temannya sewaktu SD, Muslimah mulai teringat.

“Dia juga tunjukkan foto-foto dari Aceh. Ada satu gambar dimana dia ada di depan rumah yang bagus sekali. Dia bilang itu rumah Cut Nyak Dien. Rumah ini sekelilingnya hancur, tapi rumah ini tergores pun tidak. Dan dia bilang, begitu dia duduk-duduk di bawah bangunan itu, dia langsung teringat saya. Dia bilang dia tidak bisa menahan tangis, karena ia menganggap saya anggap seperti figur Cut Nyak Dien!” ujar Muslimah dengan nada tinggi di akhir kalimat.

“Katanya saya seperti sosok pahlawan baginya. Saya pikir kok berlebihan, saya hanya manusia biasa.” - papar Bu Muslimah.

Ya, nada tinggi itu muncul karena Muslimah merasa benar-benar tidak pantas dibandingkan dengan pahlawan nasional itu. Tapi Andrea bersikeras, dan akhirnya Muslimah pun tak bisa berkata apa-apa lagi. Apalagi ketika Andrea mengaku bahwa ia membuat buku khusus untuk ibu gurunya ini.

Bu Muslimah - Laskar Pelangi

“Saya menanyakan pada Andrea, kenapa kisah ini harus ditulis ? Andrea menjawab, novel ini sebagai bentuk penghargaannya kepada saya” - ucap Bu Muslimah.

“Ketika itu, saya sudah mau menangis. Terperangah, anak sekecil dia kok bisa membaca keprihatinan gurunya,” kenang perempuan yang sudah memiliki tiga cucu ini.

Muslimah tidak pernah menduga kisah hidupnya akan menginspirasi jutaan orang. Tak pernah pula ia menduga, figurnya akan diangkat ke layar lebar hingga mendapat apresiasi dari pemerintah.

Dalam perbincangan, Bu Mus menggambarkan kondisi SD Muhammadiyah Gantong semasa ia masih muda. “Sedikit berbeda dengan yang di film. SD Muhammadiyah Gantong dulu atapnya dari kayu bulin yang dipotong kecil-kecil, ukurannya kurang lebih delapan kali 30 senti disusun kecil-kecil. Kalau terkena panas hujan berkepanjangan atapnya berlubang dan bisa jatuh satu demi satu. Dindingnya terbuat dari papan, dipasang melintang-lintang, kalau kena panas dan hujan lama-lama rontok juga. Kalau musim hujan, kambing-kambing pada masuk. Ruang kelas kami jadi kandang. Keesokan harinya, saya dan anak-anak memberihkan kotoran kambing. Ruang kelas kami bau,” cerita Bu Mus. Kondisi seperti ini dijalani dan menguji kesabarannya setiap hari.

Bu Muslimah - Laskar PelangiLama-lama Bu Muslimah seperti merangkak di jalan Zaman. Sebagai manusia, ia nyaris patah orang. Betapa tidak, setiap kali mencurahkan perasaannya kepada kawan dan memohon bantuan ke kantor-kantor institusi tertentu, jawaban inilah yang diterimanya. “Sudahlah Mus, kalau anak-anak tak mampu itu tak mampu lagi melanjutkan sekolah, bubarkan saja!” Atau ada pula yang menjawab tak kalah ketus. “Sudahlah Mus! Kalau saya kaya, pasti akan saya bantu“. “Saya sadar mereka juga sibuk dengan urusan pekerjaan masing-masing, tapi jujur jawaban itu membuat hati saya terasa sesak“, kenangnya menahan haru.

“Untungnya ada beberapa simpatisan Muhammadiyah, seperti Pak Zukarnaen yang tergerak hati menyumbang satu atau dua kilo beras.” - sambung Bu Mus. Kami pun penasaran dengan gaji Bu Mus waktu mengajar Andrea kecil. “Waktu itu gajinya 4000 rupiah. Itupun tergantung iuran anak-anak. Kadang malah tidak dapat gaji karena saya bagi dengan teman-teman sejawat yang selama ini menyokong. Lagi pula saya masih punya penghasilan dari menjahit baju. Selesai mengajar, saya menjahit baju pesanan orang sampai sore. Belum lagi kalau sedang ramai atau menjelang Lebaran, baru selesai jam satu malam.

Kehadiran Muslimah Hafsari mungkin sangat berkesan di hati murid-muridnya. Tapi tentunya ia juga punya tokoh panutan sendiri. Orang yang membuatnya bisa bertahan melewati segala aral rintangan untuk membagikan ilmu.

“Contoh terbaik datang dari ayah saya. Ketika ia sudah tidak kuat lagi keluar rumah dan mulai sakit-sakitan, banyak sekali muridnya yang menyayangkan ia tak bisa lagi mengajar mereka. Tapi kalau diajak ngobrol tentang mengajar, beliau masih bersemangat. Jadi saya berpikir, ayah saya sampai detik terakhir hidupnya, masih mau memberikan ilmu. Jadi mungkin saya juga begitu. Jalanilah selama saya masih mampu,” ujar Muslimah pelan.

Dan dari pengalaman hidupnya yang kaya, Muslimah ingin membagi satu hal penting yang selalu dijunjungnya.

“Untuk guru-guru sekarang, janganlah sekali-kali kita menyakiti anak, baik fisik maupun batinnya. Murid mengenang guru seumur hidup. Kalau kita menyakiti perasannya, dia mungkin akan benci selamanya. Tapi kalau kita memberi sesuatu yang berkesan, ya inilah kenyataannya,” ujarnya sambil menunjuk buku Laskar Pelangi yang didekasikan Andrea untuk guru yang luar biasa ini.

Bagi Bu Mus tak ada hal yang lebih membanggakan selain melihat murid-muridnya berhasil mengejar pelanginya.

Read More..
di bawah kolong langit aku berdiri
Senin, November 23, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI

aku menyukai smua keajaiban yg ada di dunia ini,


aku menyukai ikan salmon yg berusaha keras melawan arus untuk mencapai suatu titik ketentraman tempat,


aku ingin seperti radiasi blackhole yang dapat melawan gaya gravitasi blackhole yg tidak dapat melawannya
kecuali cahaya yg disinguilaritaskan,


atau seperti layang-layang yang tinggi terbangnya karena melawan arah arus angin


atau seperti mutiara yg harus ditempa sekian lamanya.


Perubahan membuatku berubah, dari titik hitam menuju titik putih yang selama ini masih ku cari,


kau tw?


Banyak yang belum menemukan apa arti dari "MIRACLE" bahkan movie yg tayang dibioskop,


keajaiban membuatku merasa seperti padi


keajaiban membuatku merasa spt lebah


banyak yg membenci sifatku ini,
byk yg tdk suka dg sifatku ini,biarlah..


Rasululloh pun dianggap gila karena ia menerangkan kebenaran yang hak


Isaac Newton pun dianggap bodoh karena terlalu pintar


bila tidak ada ikhwan yg suka dengan sifatku ini, aku punya teman berenang di sungai susu surga yg indah


bila tdk ada akhwat yg suka dg sifatku ini, aku punya bidadari di syurga
aku ingin bermanfaat bagi orang lain.


Tak perlu didokumentasikan seperti yg dilakulan oleh Fidel Castro yg ingin exist, cukup rekaman kehidupanku di kuburan sebagai rasa senyumku


aku menyukai suatu tantangan, aku ingin berbeda dengan orang lain bukan berarti hal yg mutlak

aku ingin berbeda, karena perbedaan itulah yang membuatku menjadi orang "cengeng".


Dan aku tak pernah mendengar hadits dan Alquran yg mengatakan bahwa penghuni syurga tidak "cengeng"



¤who i want to meet:
good question for my future,
aku ingin bertemu dg seorang bidadari yang selalu sabar&setia mendengar keluh kesahku, dia tidak menangis karena melihat penderitaanku, dia selalu tersenyum yg bgtu indah kepadaku disaat duka ataupun suka. Dia yg slu mengingatkanku dikala aku keluar dari kebenaran, dia yang selalu memotivasi untuk terus berjuang gigìh.



Aku menunggu seorang putri yg ingin aku panggil ya mukhairah (wahai yangg pipinya kemerah-merahan) yang selalu menyejukan bathinku yg berkecamuk. Selalu meneduhkan jiwa yg bergelora, menjadi inspirasi kehidupan. dia manis, indah, memesona dan shalehah..itukah kau??

Read More..

MEMORY DAN TAPAK TILAS "ANGKATAN PERINTIS"
Minggu, November 22, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
POSTINGAN ini sengaja penulis buat dengan tujuan untuk mengenang sejarah dan tapak tilas perjalanan PIJAR PAGI. semoga bermanfaat dan semoga PIJAR PAGI akan selalu terkenang dan tercatat dalam SEjarah.


MALAM PENDIDIKAN JURNALISTIK (MALAM INISIASI) ANGKATAN 002


uNJUK GIGI
PERSONIL ANGKATAN PERINTIS (DARI KIRI ARALE, CHAWIT, MIYUKI, AUH 715, V-MEN, DAN $@M)







MENDENGAREKAN PRESENTASI (OBSESI KULIAH)

PEMBERIAN CENDERAMATA DARI PAK ASEP (PEMBINA PIJAR PAGI) KEPADA KANG DUDI REPORTET SK PIANGAN SETELAH MELAKUKAN KEGIATAN MPJ (MALAM pENDIDIKAN JURNALISTIK)







(PIJAR PAGI dan Anak Jurnalist dari SMANDA setelah melakukan study banding di SMAN PATAS)


Hmmmmm.....cape dech...........

Oleh: Pemred 001


Read More..
Waktu Berjalan Lebih Cepat
Minggu, November 22, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Beberapa waktu lalu, ilmuwan Amerika mengamati Berputarnya Bumi ke Matahari. Dan hasil pengamatan itu, para ahli menyebutkan bahwa waktu berjalan lebih cepat ± 2 menit.


Hal itu disebabkan oleh ahli panas global bumi yang terjadi karena maningkatnya karbondioksida Yang menyelumbungi bumi. Akibatnya suhu bumi naik mencapai 4-6°C dan itu membuat massa bumi makin ringan dan makin mudah/cepat untuk mengililingi matahari.


Selain tiu, pegunungan / pegunungan es mulai menccair. Seperi halnya terjadi di pegunungan Alpen. bahkan penduduk daerah pegunungan Alpen membuat sebuah lubang di sekitar pegunungan Alpen untuk menampung cairnya es gunung Tsb.




By : SyacHi_Mie
Editor : Maroon Read More..

CONTOH- CONTOH ARSIP PIJAR PAGI
Minggu, November 22, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI

Tulisan ini penulis buat untuk memberikan kemudahan bagi Anda khususnya Anggota Pijar Pagi yang akan membuat berbagai macam document baik itu berupa surat, laporan, proposal dan lain sebagainya. sehingga contoh-contoh arsip PIJAR PAGI dapat digunakan kapan saja dan dimana saja.



Selain itu tulisan ini penulis buat karena tidak sedikit para junior PIJAR yang menanyakan bagaimana menulis surat izin, surat pengantar dan lain sebagainya. Semua document yang ada di sini bisa disesuaikan dengan keinginan dan kondisi yang bersangkutan. jadi semua documen atau arsip yang ada di sini hanya sebagai rekomendasi atau acuan saja. tidak lebih. Penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.


1. CONTOH LAPORAN KEGIATAN MAJALAH DINDING PIJAR PAGI (DOWNLOAD)


2. RANCANGAN ANGGARAN BELANJA REDAKSI (RABR) (DOWNLOAD)


3. SURAT SERAH TERIMA JABATAN (DOWNLOAD)


4. NASKAH JANJI ANGGOTA/PENGURUS PIJAR PAGI (DOWNLOAD)


5. CONTOH SURAT PEMOHONAN IZIN (DOWNLOAD)


6. SURAT TUGAS PELIPUTAN (DOWNLOAD)


7. PROYEK PROPOSAL (DOWNLOAD)


8. ARSIP PLANING DEMO PIJAR (DOWNLOAD)



OLEH: PEMRED ANGKATAN 001 ($@M) Read More..

CINTA BAK ELEMEN TELEKOMUNIKASI
Minggu, November 22, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Tatkala pertamakali ku mengenalmu,,,

di saat itu pula aku tahu
Engkau dalah seorang bidadari…


Lihatlah...


Setiap ku memandangmu,:


amperemeter dan voltmeter cintaku selalu


menunjukan skala penuh,


dan gelombang di osiloskop hatiku


bergerak tak karuan,


Penuh dengan noise dan harmonisa…


akan tetapi amplitudonya mengalami penguatan



Setiap ku mendekatimu,


hatiku bergetar lebih dahsyat dari


getaran turbin yang membangkitkan


arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.



Bila engkau jauh,


aku bagai komputer digital tanpa


mikroprosesor,


aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa


catu daya.


Aku bagaikan AVO meter tanpa batu baterai



Karena hanya engkau yang bisa


me-recharge kekosongan


muatan kapasitor hatiku.
Hanya engkau yang bisa mengaktifkan
perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki


Hanya engkau yang bisa memfilter noise dalam kehidupanku




Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda


dan katoda dari
dioda yang dibias maju


Aku ingin hati kita bagai belitan
induktor yang melekat kuat pada inti
transformator



aku ingin cintaku dan cintamu kokoh sekokoh BTS yang menancap ke bumi


aku ingin kamu dan diriku seperti modulasi AM

yang selelu bersama dengan sinyal carier-nya.


Maka biarlah tahanan di antara hati kita
besarnya


tidak lebih dari satu ohm agar


sinyal-sinyal analog yang aku kirim


boleh mengalir indah dari emitter hatiku


sampai di kolektor hatimu tanpa


distorsi yang berarti.



Biarlah sinyal-sinyal itu engkau


sampling, kuantisasi dan dekodekan


agar engkau bisa menganalisis


kesungguhan byte-byte cinta ini.



Aku yakin bahwa impedansi cintaku dan impedansi cintamu akan match


Aku yakin frekuensi kerja hatiku dan hatimu akan sinkron…



Aku akan menjaga sinyal cinta ini agar tidak mengalamai distorsi..


Kamu tahu…rasa ini bagai antena yang selalu meradiasikan gelombang frekuensi tinggi…


Aku harap kamu bisa menjadi receiver yang menangkap sinyal cinta yang ku transmitkan kepadamu…


Kamu tahu? Aku yakin dengan seiringnya waktu


Cintaku yang masih 3G akan berubah menjadi 4G bahkan lebih…



Jangan sangsikan ketulusanku padamu.


Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan
band pass filter.



Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah


dadaku.


Engkau akan melihat namamu tertera indah


pada display LCD hatiku.


Masih tak percaya?


Belahlah lebih dalam lagi,


engkau akan melihat rangkaian penerima


yang jalur-jalurnya telah cacat akibat


menerima gelombang elektromagnetik


intensitas tinggi yang


engkau pancarkan.


Masih tak percaya juga?


Biarlah....


Demi engkau aku rela memutus saklar


utama kehidupanku


agar engkau tahu betapa besarnya


amplitudo cintaku.



Percayalah padaku hanya engkau cintaku.



By: Kuli Tinta
Mahasiswa Teknik Telekomunikasi POLBAN

Terinspirasi dari “Puisi Anak Elektro” Ade Kusnadi Read More..