CINTA BAK ELEMEN TELEKOMUNIKASI
Minggu, November 22, 2009 | Author: DUNIA REDAKSI PIJAR PAGI
Tatkala pertamakali ku mengenalmu,,,

di saat itu pula aku tahu
Engkau dalah seorang bidadari…


Lihatlah...


Setiap ku memandangmu,:


amperemeter dan voltmeter cintaku selalu


menunjukan skala penuh,


dan gelombang di osiloskop hatiku


bergerak tak karuan,


Penuh dengan noise dan harmonisa…


akan tetapi amplitudonya mengalami penguatan



Setiap ku mendekatimu,


hatiku bergetar lebih dahsyat dari


getaran turbin yang membangkitkan


arus AC tiga fasa 220 volt 50 hertz.



Bila engkau jauh,


aku bagai komputer digital tanpa


mikroprosesor,


aku bagaikan rangkaian pemancar tanpa


catu daya.


Aku bagaikan AVO meter tanpa batu baterai



Karena hanya engkau yang bisa


me-recharge kekosongan


muatan kapasitor hatiku.
Hanya engkau yang bisa mengaktifkan
perangkat keras dan perangkat lunak
yang aku miliki


Hanya engkau yang bisa memfilter noise dalam kehidupanku




Aku ingin hatiku dan hatimu bagai anoda


dan katoda dari
dioda yang dibias maju


Aku ingin hati kita bagai belitan
induktor yang melekat kuat pada inti
transformator



aku ingin cintaku dan cintamu kokoh sekokoh BTS yang menancap ke bumi


aku ingin kamu dan diriku seperti modulasi AM

yang selelu bersama dengan sinyal carier-nya.


Maka biarlah tahanan di antara hati kita
besarnya


tidak lebih dari satu ohm agar


sinyal-sinyal analog yang aku kirim


boleh mengalir indah dari emitter hatiku


sampai di kolektor hatimu tanpa


distorsi yang berarti.



Biarlah sinyal-sinyal itu engkau


sampling, kuantisasi dan dekodekan


agar engkau bisa menganalisis


kesungguhan byte-byte cinta ini.



Aku yakin bahwa impedansi cintaku dan impedansi cintamu akan match


Aku yakin frekuensi kerja hatiku dan hatimu akan sinkron…



Aku akan menjaga sinyal cinta ini agar tidak mengalamai distorsi..


Kamu tahu…rasa ini bagai antena yang selalu meradiasikan gelombang frekuensi tinggi…


Aku harap kamu bisa menjadi receiver yang menangkap sinyal cinta yang ku transmitkan kepadamu…


Kamu tahu? Aku yakin dengan seiringnya waktu


Cintaku yang masih 3G akan berubah menjadi 4G bahkan lebih…



Jangan sangsikan ketulusanku padamu.


Biarlah keraguanmu aku tapis menggunakan
band pass filter.



Kalau tak percaya pada cintaku, belahlah


dadaku.


Engkau akan melihat namamu tertera indah


pada display LCD hatiku.


Masih tak percaya?


Belahlah lebih dalam lagi,


engkau akan melihat rangkaian penerima


yang jalur-jalurnya telah cacat akibat


menerima gelombang elektromagnetik


intensitas tinggi yang


engkau pancarkan.


Masih tak percaya juga?


Biarlah....


Demi engkau aku rela memutus saklar


utama kehidupanku


agar engkau tahu betapa besarnya


amplitudo cintaku.



Percayalah padaku hanya engkau cintaku.



By: Kuli Tinta
Mahasiswa Teknik Telekomunikasi POLBAN

Terinspirasi dari “Puisi Anak Elektro” Ade Kusnadi

|
This entry was posted on Minggu, November 22, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: